Eskalator
Anak-anak yang masih kecil kerap takut terhadap eskalator, dan itu wajar saja: Sekitar dua ribu anak-anak, kebanyakan balita, cedera akibat eskalator setiap tahunnya. Kebanyakan disebabkan oleh jatuh, dan sisanya karena tangan, kaki, atau pakaian anak terperangkap di bagian eskalator yang bergerak. Sementara sebagian luka tergolong kecil, misalnya tergores dan memar karena jatuh, cedera yang disebabkan terperangkap bisa merusak kaki anak, bahkan memerlukan amputasi.
Strategi keamanan:
* Pegang tangan anak Anda agar bisa menuntunnya naik dan turun dari eskalator, dan pastikan jari-jarinya tidak menyentuh pegangan eskalator.
* Katakan kepada anak untuk diam dan menatap ke depan. Jika dia duduk di tangga, jari-jari dan kakinya akan berada lebih dekat dengan bagian eskalator yang berputar.
* Punya stroller? Gunakan lift. “Hanya dua roda yang bisa muat di satu tangga,” kata Karen Sheehan, MD, direktur medis di Injury Prevention and Research Center di Children’s Memorial Hospital, Chicago. “Jika ada orang di atas atau di bawah menabrak Anda, Anda akan mudah kehilangan kendali terhadap stroller.” Bila Anda harus naik eskalator, minta bantuan seseorang untuk menaikkan stroller dan menahannya selama eskalator bergerak.
* Periksa pakaian anak Anda. Pastikan tali sepatunya terikat kencang, dan jangan biarkan dia menyeret mantel atau syal di lantai. Apabila pakaian yang longgar tersangkut di eskalator, dia bisa ikut tertarik. Bila anak Anda terperangkap, tekan tombol emergency stop (biasanya ada di atas atau di bawah eskalator) atau berserulah kepada seseorang untuk melakukannya apabila Anda tidak berada di dekat tombol tersebut. |