KUMA-kuma atau safron adalah nama untuk rempah-rempah dari bunga Crocus sativu. Safron pertama kali dicatat dalam naskah botani asal abad ke-7 SM yang dikumpulkan atas perintah Ashurbanipal, Raja Asiria. Sejak itu selama 4.000 tahun, safron terus disebut-sebut sebagai obat yang bisa mengobati lebih dari 90 jenis penyakit.
Safron memiliki rasa khas sedikit pahit dan berbau harum seperti atau rumput kering. Itu disebabkan hadirnya zat kimia bernama picrocrocin dan safranal. Safron mengandung crocin, salah satu bahan pewarna karotenoid yang membuat makanan menjadi kuning keemasan. Warna kuning terang safron menjadikannya sebagai rempah-rempah yang paling banyak dicari orang di dunia. Dalam pengobatan tradisional, safron digunakan sebagai obat berbagai macam penyakit.
Zat crocin, safranal, dan picrocrocin dari safron ditengarai memiliki kemampuan antikanker karena mampu menghambat pertumbuhan sel kanker manusia. Berikut empat manfat dari kuma-kuma atau saffron seperti dikutip dari The Telegraph:
1. Antidepresan
Selama ini, teh saffron kerap digunakan untuk membantu pasien penderita depresi. Dilaporkan, mereka yang rutin mengonsumsi the saffron cenderung lebih tenang dan bahagia.
2. Menyehatkan jantung
Dalam pengobatan tradisional China, saffron telah digunakan untuk meningkatkan sirkulasi darah dan menyembuhkan memar. Bahan aktif crocetin bisa mengurangi kolesterol dalam darah dan trigliserida dalam tubuh membantu pengobatan penyakit aterosklerosis dan arthritis.
3. Antioksidan
Safranal, merupakan bahan konstituen dari saffron. Senyawa ini merupakan antioksidan yang baik. Adapun zat scavenger bisa menangkal radikal bebas.
4. Perawatan mata
Hasil studi menunjukkan bahwa saffron bisa meningkatkan kemampuan penglihatan dan merupakan senjata mujarab untuk mencegah degenerasi manula yang terkait dengan penambahan usia (AMD). Ini merupakan penyebab kebutaan paling umum pada orang tua.