Moeritherium:  
Moeritherium
Moeritherium ('hewan dari Danau Moeris') adalah genus yang terdiri dari  beberapa spesies. Mamalia prasejarah ini berkerabat dengan gajah dan,  lebih jauh lagi, sapi laut. Mereka hidup di masa Eocene.
Spesies Moeritherium adalah hewan mirip babi yang hidup sekitar 37-35  juta tahun lalu. Bentuk Moeritherium menyerupai tapir modern atau kuda  nil pigmi. Ukuran mereka lebih kecil dari gajah modern, tingginya hanya  70 sentimeter pada pundaknya dan panjangnya sekitar 3 m (9,8 kaki).  Mereka dipercaya senang berkubang di rawa dan sungai, seperti yang  sekarang dilakukan oleh kuda nil. Bentuk giginya membuktikan bahwa  mereka memakan tumbuhan air lunak.
Wujud tengkoraknya menjelaskan bahwa Moeritherium tidak punya belalai  seperti gajah, walaupun ada kemungkinan mereka memiliki bibir atas yang  fleksibel dan kuat untuk mencabut tumbuhan air. Gigi taring mereka  membentuk gading kecil, yang terlihat lebih mirip gigi kuda nil  ketimbang gajah modern.
  Paleomastodon:  
Paleomastodon
Palaeomastodon adalah genus Proboscidea yang telah punah. Fosil  Palaeomastodon telah ditemukan di Afrika, Hidup sekitar 36-35 juta tahun  lalu. Mereka dipercaya sebagai nenek moyang dari gajah ataupun  mastodon. Genus ini berkerabat dengan Moeritherium.
Palaeomastodon memiliki gading, baik atas maupun bawah. Mereka memiliki  belalai. Tingginya mencapai 1 sampai 2 meter dan beratnya mencapai 2  ton. Gading bawahnya berbentuk pipih ketimbang berujung kerucut, dan  kemungkinan digunakan untuk menyekop tumbuhan dari perairan berawa.
 :  
Deinotherium
Deinotherium ("Hewan buas Mengerikan"), atau disebut Gading Pencangkul,  adalah kerabat raksasa dari gajah modern yang muncul di Pertengahan  Miosen dan berlanjut hingga Awal Pleistocene. Saat itu ia hanya berubah  sedikit. Dalam kehidupannya Deinotherium sama seperti gajah modern,  kecuali belalainya yang lebih pendek, dan ia memiliki gading melengkung  yang melekat di rahang bawahnya. Deinotherium adalah mamalia darat  terbesar ketiga didunia, hanya Indricotherium dan Mammoth Sungai Songhua  (Mamuthus Sungari) yang menandinginya (walaupun Mammuthus imperator  bisa hamppir sebesar Mammuthus Sungari). Deinotherium jantan dapat  tumbuh setinggi 3,5 hingga 4,2 meter pada pundaknya, walaupun beberapa  spesimen besar bisa mencapai 5 meter. Beratnya diperkirakan mencapai 5  sampai 10 ton, dengan jantan besarnya yang dapat mencapai 14 ton.
Seorang cryptozoolog Bernard Heuvelmans menyebutkan dalam bukunya "On  the Track of Unknown Animals" bahwa Deinotherium masih hidup di Afrika  Tengah dan sumber pembunuhan kuda nil secara aneh dilaporkan dari Afrika  di awal abad ke-20.
 Spoiler for Gomphotherium:  
Gomphotherium
Gomphotherium (pengucapan: gom-fo-THEER-i-um) ("Welded Beast") adalah  genus proboscidea punah yang berevolusi di Amerika Utara pada awal  Miosen dari 13.650—3.6 juta tahun lalu, dan bertahan hidup selama 10  juta tahun.
Mereka kemudian menyebar ke benua Asia, Eropa dan Afrika setelah  menurunnya ketinggian air laut yang memungkinkan mereka untuk  menyeberang.Mereka bertahan di masa Pliosen, dan sisa-sisanya telah  ditemukan di Perancis, Jerman, Austria, Kansas, Pakistan dan Kenya.
Kerangka Gomphotherium angustidens.
Gomphotherium, juga dikenal dengan nama Trilophodon, Tetrabelodon, atau  Serridentinus, berdiri setinggi 3 m (9,8 kaki), dan memiliki banyak  kemiripan dengan gajah modern. Namun, mereka punya empat taring; dua di  rahang atas dan dua lagi terdapat di rahang bawahnya yang panjang.  Gading bawahnya paralel dan berbentuk seperti sekop dan digunakan dengan  cara yang sama. Tidak seperti gajah modern, taring atasnya ditutupi  lapisan enamel. Jika dibandingkan dengan gajah, tengkoraknya lebih  memanjang dan rendah. Hewan ini kemungkinan hidup di rawa atau tepi  danau, menggunakan gading mereka untuk menggali atau mencabut tumbuhan  air. Jika dibandingkan dengan proboscidea sebelumnya, Gomphotherium  memiliki gigi geraham yang jumlahnya jauh lebih sedikit; salah satunya  memiliki tepian yang tinggi untuk memperluas bidang gilas makanan.
Kerangka sempurna dari Gomphotherium telah ditemukan di Mühldorf, Jerman, tahun 1971.
  Mastodon:  
Mastodon
Mastadon atau mastodont (bahasa Yunani: μαστός, "puting" dan οδούς,  "gigi") adalah spesies mamalia bergading besar dari genus Mammut yang  ditemukan di Asia, Afrika, Eropa, Amerika Utara dan Amerika  Tengah.Mastodon Amerika adalah spesies yang terkini dan paling terkenal  dari kelompok ini. Yang membingungkan, beberapa genera proboscid dari  famili gomphothere memiliki nama yang agak mirip (contohnya  Stegomastodon) namun mereka sebenarnya lebih berkerabat dekat dengan  gajah dibanding para mastodon.
Sementara mastodon memiliki ukuran dan penampilan yang mirip dengan  gajah dan mamut, mereka tidak benar-benar berkerabat dekat. Gigi mereka  berbeda jauh dibandingkan dengan gigi para keluarga gajah; mereka  memiliki ujung lancip berbentuk kerucut pada mahkota gigi  gerahamnya,yang lebih cocok untuk mengunyah dedaunan ketimbang gigi  bermahkota tinggi milik mamut yang berguna untuk memakan rumput; nama  mastodon (atau mastodont) berarti "gigi puting" dan nama ini juga  digunakan pada genus mereka. Tengkorak mereka lebih besar dan datar  dibanding kebanyakan mamut, dan kerangkanya lebih kekar.
  Stegodon:  
Stegodon
Stegodon adalah genus dari subfamili Stegodontinae yang telah punah dari  ordo Proboscidea. Stegodon hidup di benua Asia selama era Pliosen dan  Pleistosen. Beberapa spesies Stegodon merupakan yang terbesar dari  antara semua Proboscidea, dengan Stegodon dewasa memiliki tinggi 13  kaki.
  Primelephas:  
Primelephas
Primelephas, adalah genus dari Elephantidae yang ada selama zaman Miosen  dan Pliosen. 'Gajah pertama' Nama genus menunjukkan. Elephantids  primitif ini dihipotesiskan menjadi nenek moyang Mammuthus, para  mammoth, dan yang serumpun genus Elephas dan Loxodonta, gajah Afrika dan  Eurasia, divergen sebanyak empat hingga enam juta tahun yang lalu, yang  tidak biasa untuk seekor gajah., Itu empat taring. Tipe spesies,  Primelephas gomphotheroides, digambarkan oleh Vincent Maglio pada tahun  1970, julukan spesifik menunjukkan spesimen fosil itu gomphothere-suka.  korotorensis Primelephas adalah spesies lain hanya untuk ditugaskan ke  genus.
Mammoth:  
Mammoth
Mamut adalah genus gajah purba yang telah punah. Gadingnya melingkar  membentuk kurva ke arah dalam dan, dalam spesies utara, dengan rambut  panjang. Mereka hidup dalam masa Pleistosen sejak 1,6 juta tahun lalu  sampai sekitar 10.000 tahun lalu. Kata mamut berasal dari bahasa Rusia  (мамонт).
Ada kesalahpahaman bahwa mamut lebih besar dari gajah. Spesies terbesar  mamut yang diketahui, Mammoth Sungai Songhua, memiliki tinggi  sekurangnya 5 meter pada pundaknya. Mamut umumnya memiliki berat 6-8  ton, namun mamut jantan yang besar beratnya dapat mencapai 12 ton.  Gading mamut sepanjang 3,3 meter ditemukan di utara Lincoln, Illinois  tahun 2005. Sebagian besar spesies mamut memiliki ukuran sebesar Gajah  Asia modern.
 Dwarf Elephant:  
Gajah Kerdil/Dwarf Elephant 

 
Gajah kerdil adalah anggota ordo Proboscidea prasejarah. Tingginya hanya  sekitar 50 kaki dan berat 500 pound. Sisa gajah kerdil dapat ditemui di  pulau-pulau Laut Tengah, seperti Siprus, Malta (di Ghar Dalam), Kreta,  Sisilia, Sardinia, Cyclades dan Dodecanese. Gajah ini juga dapat ditemui  di pulau lain, seperti Sulawesi, Flores, Timor dan kepulauan Sunda  Kecil lainnya. Kepunahan dari gajah mini ini mungkin ada hubungannya  dengan pemukiman manusia di sekitar Mediterania. Namun, ada teori aneh  mengenai kepunahan binatang ini, bangsa yunani menyangka gajah kerdil  adalah monster bermata satu Cyclopses  (Monster bermata satu dalam  legenda Yunani), sehingga mereka membunuhnya untuk membuang kesialan 
  Platybelodon:  
Platybelodon

 
Platybelodon ("taring senjata datar") adalah genus mamalia herbivora  besar yang berkerabat dengan gajah (ordo Proboscidea). Mereka hidup di  masa Miosen, sekitar 15-4 juta tahun lalu, dan hidup di Afrika, Eropa,  Asia dan Amerika Utara. Walaupun mereka bertahan hidup pada masanya,  mereka tidak bertahan hidup setelah masa Miosen.
Platybelodon sempat dipercaya bahwa mereka mencari makan dalam daerah  berrawa di padang sabana yang berumput, menggunakan giginya untuk  mencabut tumbuh-tumbuhan air dan tumbuhan semi akuatik. Namun, bentuk  giginya justru membuktikan bahwa mereka menggunakan gading bawahnya  untuk merobek kulit pohon, dan mungkin menggunakan ujung rahang bawahnya  yang berbentuk sekop seperti sabit zaman sekarang, menggenggam dahan  pohon dengan belalainya dan menggosoknya dengan gigi bawahnya untuk  memotongnya dari pohon. Mereka biasa disebut sebagai "taring sekop."
  Cuvieronius:  
Cuvieronius
 
  
Cuvieronius adalah salah satu gajah prasejarah yang terkenal (setelah  mastodon dan mammoth). hidup disekitar Amerika Selatan, mengambil  keuntungan dari "Great American Interchange" yang menghubungkan Amerika  Utara dan Selatan beberapa juta tahun yang lalu. Gajah ini relatif  pendek namun mempunyai tubuh yang panjang ( panjang tubuhnya bisa  mencapai belasan kaki ), gading spiral, seperti fosil yang ditemukan di  narwhal. Tampaknya hal ini disesuaikan secara khusus untuk hidup di  dataran tinggi dan daerah pegunungan. Kemungkinan gajah ini punah karena  diburu oleh pemangsa dan manusia.
 :  
Anancus

 
Anancus mempunyai gading lurus dan kaki yang relatif pendek. Anancus  tampak lebih seperti gajah modern daripada gajah prasejarah. Gading ini  mamalia Pleistocene ini mempunyai panjang 13 kaki (hampir sepanjang  tubuh), mungkin digunakan untuk mencabut akar tanaman dan juga menakuti  predator. Anancus kaki yang pendek dan telapak kaki datar  untuk  menyesuaikan dengan kehidupan di habitat hutan, di mana sentuhan mantap  diperlukan untuk menavigasi semak tebal.
 
Sumber:http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8392230