Jakarta - RESHUFFLE Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II makin tak bisa diharapkan. Selain bagi-bagi jatah untuk mempertahankan Pemerintahan SBY-Boediono, SBY juga menganggap beban di Kementerian terlalu berat, sehingga harus ada Wakil Menteri, bahkan sampai dua Wakil Menteri.
Ketua Umum Partai NasDem Patrice Rio Capella mengungkapkan bahwa ketidakjelasan alasan SBY melakukan Reshuffle Kabinet membuat tidak adanya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
"Hanya SBY yang tahu (alasan reshuffle, red). Sekali lagi rakyat tidak bisa berharap banyak dengan SBY dan kabinetnya," ujar Rio, Minggu (16/10).
Dia menjelaskan, reshuffle kabinet bukanlah sesuatu yang dianggap sepele, namun reshuffle merupakan upaya strategis untuk memberikan amunisi baru bagi profesionalisme kinerja kabinet dan melakukan efektifitas serta efisien terhadap anggaran negara.
"Alasan reshufle kabinet adalah untuk efisiensi dan kelincahan kabinet dalam bekerja, efektifitas anggaran dan lain-lain," jelasnya.
Namun Rio kecewa dengan prosesi reshuffle yang dilakukan SBY, hanya lebih memilih sosok figur untuk kepentingan tertentu daripada kompetensi dan profesionalismenya, bahkan melakukan penggemukan kabinetnya yang dapat memboroskan uang negara.
"Tetapi reshuffle kali ini kita agak kabur, karena pendekatan apa yang dilakukan oleh SBY tidak jelas," tandasnya.