VIVAnews - Kemenangan besar 4-1 yang diraih tim nasional Indonesia senior atas Palestina tidak membuat pelatih Wim Rijsbergen puas. Pelatih asal Belanda itu menilai Firman Utina dan kawan-kawan banyak melakukan kesalahan.
Menjamu Palestina di Stadion Manahan, Solo, Senin 22 Agustus 2011, Timnas Indonesia harus menunggu hingga menit ke-65 untuk membuka gol melalui Hariono. Sebelumnya gawang Indonesia yang dikawal Markus Haris Maulana terlebih dulu kebobolan pada menit ke-49 melalui gol Sulaiman Obaid. Indonesia menambah dua gol lagi melalui Cristian Gonzales dan dua gol Bambang Pamungkas.
"Pada babak pertama para pemain tidak banyak konsentrasi dan banyak melakukan umpan dari belakang. Di situ letak kesalahannya. Kalau para pemain bisa meminimalisir kesalahan dan sesuai instruksi, dipastikan permainan akan lebih bagus," ujar Wim usai pertandingan.
Mantan pelatih PSM Makassar tersebut menilai di babak pertama timnas Indonesia terlalu terburu-buru. Selain itu Wim juga menyoroti permainan anak asuhnya yang bermain terlalu indivivu. "Itu juga merupakan kesalahan para pemain," papar Wim.
Kemenangan ini membuat Wim optimistis menghadapi Iran pada laga pertama Grup E Putaran III Pra Piala Dunia 2014, 2 Agustus mendatang. Sebelumnya Indonesia akan menjalani uji coba terakhir melawan Yordania, 27 September.
Wim menilai Iran adalah tim terkuat di Grup E, namun mengaku Indonesia siap meladeni permainan Iran. Selain itu tim Merah Putih juga akan melawan Bahrain dan Qatar di Grup E.
"Mereka (Iran) mempunyai pemain kuat, tetapi kami tidak takut. Yang kami persiapkan untuk menghadapi Iran adalah persiapan mental. Kami punya laga dengan Yordania, jadi kami masih bisa melihat perkembangan permainan," papar Wim.
Laporan: Fajar Sodiq/Solo
• VIVAnews