Jakarta - Setelah Piala Dunia 2010, Afrika Selatan akan kembali menggelar event sepak bola berskala internasional. Mereka akan menjadi tuan rumah Piala Afrika 2013, menggantikan Libya yang tengah bergejolak.
Keputusan memindahkan Piala Afrika 2013 dari Lybia ke Afsel dipastikan terjadi menyusul tercapainya kesepakatan antara kedua negara. Sebagai gantinya, Libya akan menggelar Piala Afrika edisi tahun 2017, yang seharusnya menjadi jatah Afsel.
Adalah gejolak politik dan keamanan di Lybia yang membuat mereka diragukan bisa menggelar Piala Afrika. Hingga kini Libya masih bergolak terkait perlawanan terhadap pemimpin negara tersebut Moammar Gadhafi.
Namun pemindahan tuan rumah event tersebut ternyata dibantah oleh Federasi Sepakbola Afrika (CAF). Dalam pernyataannya sebagaimana diberitakan
Reuters, CAF baru akan bisa memutuskan hal tersebut setelah melakukan pertemuan dengan Komite Eksekutif dalam sidang yang dijadwalkan digelar pada September mendatang.
"Semua masalah terkait (penyelenggaraan) 2013 akan didiskusikan di akhir September. Masalah terkait 2013 pastinya akan didiskusikan oleh komite eksekutif dan keputusan soal tuan rumah turnamen hanya akan bisa dibuat oleh komite eksekutif," sahut juru bicara CAF, Suleiman Habuba.