Pasar Blackberry mulai direbut Apple dan Android.
Perusahaan pembuat Blackberry, Research in Motion (RIM) menyatakan akan memangkas 2.000 pekerja sebagai bagian dari efisiensi operasional.
Rencana pemecatan ini akan menghemat 11% anggaran kerja perusahaan Kanada tersebut.
Selain memecat 2.000 karyawan, RIM juga mengumumkan kepala operasional, COO, Don Morrison akan pensiun.
Dia akan diganti Thorsten Heins, yang saat ini menjabat COO produksi, yang akan merangkap jabatan memegang kendali produk dan penjualan.
Kabar ini diungkapkan RIM setelah pada Juni kemarin mengumumkan target keuntungan mereka meleset, lebih rendah dari perkiraan awal dan mengurangi prediksi target selama setahun penuh.
Target pertumbuhan
Saham perusahaan ini juga jatuh lebih dari 50% sejak awal tahun ini.
RIM mendapat keuntungan bersih sebesar US$695 juta atau sekitar Rp6 triliun dalam tiga bulan hingga 28 Mei, atau turun dari US$769 dari periode yang sama tahun lalu.
Berbanding terbalik dengan Rival terbesarnya Apple dan Android, RIM jelas kalah jauh dalam pemasaran. Jika ingin diteliti lebih jauh lagi khususnya dalam hal teknis, jelas RIM kalah dari segi fitur dan inovasi, membuatnya tampak membosankan.
Penurunan keuntungan RIM ini juga disebabkan oleh pasar telepon pintar yang mulai direbut oleh Apple dan sistem operasi Google Android.
Dalam sebuah pernyataan, RIM mengatakan dibutuhkan perubahan untuk lebih ''fokus ke kawasan yang memiliki peluang pertumbuhan terbesar.''
RIM sudah mengumumkan sebuah program pemotongan anggaran, termasuk pemecatan, tetapi tidak memberikan informasi rinci.
Pemotongan anggaran ini diharapkan bisa menambah percepatan untuk melempar produk ke pasaran.
|