Tokyo masih menduduki posisi puncak kota paling termahal di dunia
disusul Oslo dan Osaka di peringkat lima besar. Demikian dilansir survei
Worldwide Cost of Living 2011 dirilis di Economist Intelligence Unit
dan dikutip CNN, Kamis (7/7/2011).
Namun, ada beberapa perubahan mendasar dari hasil survei ini dengan
naiknya kurs mata uang dollar AS membuat Sydney (urutan ke-6), Melbourne
(urutan ke-7), Perth (13), dan Brisbane (14), meloncat dalam daftar 20
besar kota dengan biaya hidup termahal di dunia.
Sejumlah negara-negara di Eropa menduduki setangah dari 50 kota termahal
di dunia yaitu Paris di urutan ke-4, Zurich (5), Frankfurt dan Jenewa
masing-masing berada di urutan delapan dan sembilan.
Survei ini menunjukkan perubahan ekonomi yang besar dalam kurun waktu 10
tahun terakhir khususnya di sejumlah kota-kota Asia. Hongkong yang
masuk dalam peringkat ketiga 10 tahun silam kini menduduki posisi ke-22
dan Shanghai jatuh dari peringkat ke-16 ke peringkat 48. Beijing jatuh
dari peringkat 11 ke 64.
Ekonomi di sejumlah negara Asia juga mengalami perubahan signifikan
ketika Bangkok menduduki urutn ke 108 pada tahun 2001 kini menduduki
posisi ke-66. Jakarta naik 35 peringkat dari tahun 2001 dan menduduki
posisi ke-77.
Ironisnya, negara-negara di Amerika Serikat (AS) peringkatnya malah
turun. Sebagai contoh, New York turun dari peringkat 49 ke 50. Biaya
hidup di New York kini lebih murah dibandingkan dengan Chicago, Los
Angeles, sementara Atlanta adalah negara bagian AS yang biaya hidupnya
paling murah.
sumber: TRIBUNNEWS