Sabtu, 22 Oktober 2011

Para ilmuwan menemukan bukti baru untuk demensia yang terkait dengan HIV

AIDS-Virus-300x225.jpg

Para peneliti telah mengidentifikasikan 2 jenis genetik yang berbeda dari HIV dalam cairan serebrospinal (CSF) dari pasien yang menderita demensia terkait HIV. Penemuan ini dapat membantu menjelaskan mengapa resiko mengembangkan kesulitan neurologis meningkat saat pasien AIDS hidup lebih lama, dan juga dapat membantu memprediksi pasien yang mana yang berada pada resiko terbesar untuk masalah ini, daemikian menurut para ilmuwan Amerika Serikat.

Mereka mengatakan 2 jenis HIV yang baru teridentifikasi ini tidak terdeteksi pada HIV yang beredar dalam darah pasien, dan satu jenis mungkin ada di cairan serebrospinal bertahun-tahun sebelum timbulnya demensia yang terkait HIV.

Fakta bahwa dua jenis HIV ini dapat terdeteksi dalam CSF mengindikasikan bahwa mereka bertumbuh dalam sistim syaraf pusat, demikian kata para peneliti. Penelitian ini juga dapat membantu menjelaskan meskipun terapi antiretroviral yang sangat aktif - obat "cocktails" yang pasien positif HIV gunakan untuk tetap sehat - dapat membantu mencegah beberapa masalah neurologis yang terkait dengan infeksi, tetapi tidak semuanya.

Penelitian ini yang muncul di edisi Oktober jurnal PLoS Pathogens, dilakukan oleh para peneliti di University of North Carolina di Chapel Hill School of Medicine. Disamping menemukan 2 jenis HIV dalam cairan serebrospinal, kelompok ini juga menemukan hal lain: Meskipun HIV diketahui menginfeksi dan mereplikasi sistim kekebalan sel-T, salah satu dari 2 jenis HIV yang ditemukan dalam CSF melakukan hal ini dalam sisteim kekebalan lain yang disebut microphages.

"Ini adalah pertama kalinya bahwa setiap orang menunjukkan replikasi aktif dari virus HIV dalam jenis sel lain selain sel-T," demikian ditulis oleh penulis utama penelitian Ronald Swanstrom, seorang profesor biokimia dan biofisik dan direktur UNC CEnter for AIDS Research.

Penemuan ini dapat meningkatkan pemahaman para ilmuwan akan mengapa beberapa pasien merespon dengan lebih baik pengobatan HIV dibandingkan dengan yang lain. "Kami tahu bahwa HIV dalam darah hilang dengan cepat ketika anda menjalani terapi, dan hal ini karena virus bertumbuh dalam sel T, yang mana memiliki setengah hidup yang sangat pendek," jumlah waktu yang diperlukan untuk tingkat virus menurun sampai setengahnya, jelas Swanstrom.

Tetapi setengah dari pasien dalam penelitian baru ini menunjukkan tingkat kerusakan yang jauh lebih lambat saat berbicara mengenai jumlah virus dalam CSF mereka. "Ini adalah pembuktian bahwa virus ini sebenarnya diproduksi oleh sel yang memiliki hidup yang setengah lebih lama, dan bukan sel-T," jelas Swanstrom.

Langkah berikutnya adalah menentukan seberapa relevan semua ini dengan masalah neurologis yang terkait dengan HIV. "Apakah buruk memiliki virus-virus ini di sekitar meskipun anda tidak terdiagnosis demensia?" kata Swanstrom. "Dan apakah mereka berpotensi menyebabkan kerusakan kognitif yang dapat diubah dengan pengobatan?" Penelitian yang lebih banyak untuk meneliti masalah ini sedang direncanakan, demikian kata kelompok penelitian ini.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar