Telur penyu kan banyak, kok bisa terancam punah?
Dalam sekali bertelur, seekor penyu betina bisa mengeluarkan 100 butir telur (300-400 butir dalam satu kali siklus peneluran). Tingkat keberhasilan penetasan bervariasi, namun dalam kondisi normal cukup tinggi, bisa lebih dari 80%. Menurut para ahli, bahwa karena tingginya ancaman di alam, dari 1000 ekor tukik yang menetas hanya 1 ekor yang mampu bertahan hidup hingga dewasa.
Apa ancaman utama penyu di Indonesia?
Ancaman utama bagi penyu di Indonesia dapat dibagi dua yaitu, faktor alam dan faktor manusia. Faktor alam dapat berupa predator sepert burung dan ikan-ikan besar lainnya. Yang kedua adalah ancaman akibat kegiatan manusia, seperti rusaknya habitat pakan dan peneluran penyu yang sudah berubah menjadi hotel, restaurant, dan kawasan wisata. Hal ini diperparah dengan masih tingginya perdagangan penyu dan bagian-bagiannya di beberapa daerah seperti Bali, Jawa Barat, Kalimantan dan Sulawesi. Di Bali, penyu hijau diperdagangkan terutama untuk diambil dagingnya, setiap tahunnya ada ribuan penyu yang didatangkan untuk diperdagangkan ke Bali.
Penyu-penyu tersebut didatangkan dari Aru, Kalimantan, Flores, Madura dan Jawa. Bagian tubuh penyu lainnya seperti kerapas penyu sisik banyak digunakan sebagai bahan cenderamata, demikian juga telur penyu juga banyak diperdagangkan untuk dikonsumsi.
Kedua ancaman tersebut harus ditangani dengan cepat dan tepat untuk menghindari kepunahan mereka. Ancaman lain yang tidak kalah berbahayanya adalah tangkapan samping (by-catch) dari armada-armada pukat harimau kapal penangkap ikan sekala besar. Walaupun sudah ada teknologo TED (Turtle Excluded Device) yang dapat membuat penyu keluar lagi dari jaring pukat harimau, namun penerapan alat dan hukumnya di Indonesia masih tidak tegas. Jaring hantu (jaring yang sudah tidak terpakai yang kemudian dibuang di laut begitu aja) juga merupakan ancaman bagi penyu.
Upaya apa dilakukan untuk menyelamatkan penyu di Indonesia?
Ada dua hal utama yaitu perlindungan habitat pakan dan peneluran dan eleminasi tingkat konsumsi daging dan telur. Selain itu perlu juga dilakukan program yang terintegritasi dengan sektor perikanan untuk menekan aktivitas tangkapan samping dan jaring hantu.
Apa yang dapat kita lakukan untuk menyelamatkan penyu?
Pada tingkat individu yang paling mudah dilakukan adalah tidak mengkonsumsi daging dan telur maupun memakai barang-barang dari tempurung penyu. Selain itu kita dapat turut menjaga kenersihan pantai dan laut tempat hidup penyu, dengan antara lain tidak membuang sampah kesana apalagi yang berupa plastik. Banyak penyu yang mati karena menelan sampah plastik yang dikira makanannya yaitu ubur-ubur
.
Sumber: KasKus.Us
haloo . :(
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus:cool
BalasHapus