Ilustrasi KOMPAS.com - Peneliti Badan Antariksa AS, NASA, menemukan DNA, molekul inti kehidupan, dalam meteorit yang jatuh ke Bumi. Penemuan ini mengindikasikan bahwa benda luar angkasa seperti asteroid pernah menghantam Bumi dan membantu terbentuknya kehidupan.
Molekul DNA tersebut ditemukan pada 12 meteorit, 9 di antaranya berasal dari Antartika. Berdasarkan analisis, ada 2 basa nitrogen, yakni adenin dan guanin, yang terdapat pada meteor tersebut. Ada pula hipoxanthine dan xanthine, molekul yang ditemukan di jaringan otot.
Selain itu, ilmuwan juga menemukan 3 molekul yang berkaitan dengan basa nitrogen, disebut analog basa nitrogen. Namun, dua molekul ini tidak pernah ditemukan dalam biologi atau makhluk hidup. Ini menantang para ilmuwan untuk menguraikan apakah molekul ini terbentuk di antariksa.
Pimpinan penelitian, Michael Callahan mengatakan, "Manusia telah menemukan komponen DNA di meteorit sejak tahun 60an. Tapi, peneliti tidak yakin apakah itu terbentuk di luar angkasa atau hasil kontaminasi kehidupan di Bumi."
Lebih lanjut, seperti dikutip
CNN, Kamis (11/8/2011) Callahan menuturkan, "Jika asteroid adalah pabrik kimia yang mengeluarkan material prebiotik, Anda akan mengharapkan mereka memproduksi banyak variasi basa nitrogen, tak cuma yang biologis, terkait dengan kondisi masing-masing asteroid."
Penemuan basa nitrogen yang bervariasi, termasuk yang tak terdapat dalam biologi sesuai dengan harapan. Dengan kontaminasi yang minimal dari sampel meteorit lain, Callahan dan timnya yakin bahwa material yang terdapat pada meteorit ini terbentuk di luar angkasa.
Penemuan ini semakin menguatkan teori bahwa kehidupan di Bumi berasal dari luar angkasa. Hasil penelitian dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences, Amerika Serikat. Callahan adalah peneliti di Goddard Space Flight Center, NASA.