Posisi yang diraihnya saat ini bukan diterima begitu saja. Pencapaian itu didapat melalui keringat dan kerja keras. Memang Dell bukanlah anak keluarga miskin. Ibunya adalah seorang pialang saham, dan ayahnya seorang dokter gigi. Karena itu, tidak heran jika ayahnya menginginkan Dell kuliah di bidang kesehatan. Namun, Dell lebih suka dengan bidang komputer. Hal ini ditunjukkan saat berusia tujuh tahun ketika dia membeli kalkulator pertamanya. Pria kelahiran 23 Februari 1965 ini kemudian mendapatkan mesin teletype saat masih duduk di bangku SMP. Lalu, mesin itu dia program setelah pulang sekolah.
Saat berusia 12 tahun, pria bernama lahir Michael Saul Dell ini bekerja sebagai tukang cuci piring di restoran China di Houston,Texas. Dell menerima upah USD2,30 per jam. Pendapatan yang diterima itu dia kumpulkan untuk membeli perangko. Dell kecil memang gemar mengoleksi prangko.
Dari kegemarannya ini pula, dia mendapat uang pertamanya sebesar USD 1.000 setelah menjual seluruh koleksinya. Dalam usianya yang masih belia, Dell kerap bergonta-ganti pekerjaan mulai menjadi bus boy, bekerja sebagai karyawan di toko perangko dan koin langka, hingga menjadi penjual koran yang menyediakan layanan pemesanan lewat telepon.
Namun, ketertarikan Dell dunia komputer semakin terpatri saat berusia 15 tahun. Setelah bermain dengan komputer di Radio Shack, dia memiliki komputer pertamanya, sebuah Apple II, yang segera dibongkar untuk melihat cara kerjanya. Dell kemudian mencoba merakit kembali komputer yang dibongkarnya. Dia pun berhasil. Setelah itu, keinginannya pada dunia komputer semakin kuat. Saat berusia 18 tahun, Dell alih profesi. Dia bekerja mencari pelanggan untuk Houston Post. Dell yang saat itu masih sekolah menengah atas menerima gaji sebesar USD18.000 per tahun.
Selanjutnya, Dell mulai berbisnis komputer pada 1984 saat berusia 19 tahun dan masih menjadi mahasiswa di Universitas Texas, Austin. Dell kuliah dengan harapan menjadi dokter. Namun, ambisi itu dia tinggalkan dan memulai usaha sendiri, jual beli komputer dengan bendera “PC’s Limited” yang dilakukan dari asrama universitas.
Saat itu modal Dell hanya USD1.000 dari hasil penjualan koleksi prangkonya. “Ketika saya mendirikan Dell pada 1984, didasarkan pada premis bahwa Anda bisa menjual komputer langsung kepada pelanggan dengan disesuaikan keinginan mereka. Harganya lebih murah daripada pasar. Itu sudut pandang radikal,” ujar Dell seperti dilansir First Job Institute.
Usaha yang dijalaninya tidak lazim. PC’s Limited memungkinkan pelanggan menyesuaikan komputer mereka sesuai spesifikasi yang diinginkan. Harga yang ditawarkan jauh lebih rendah dibanding harga pasar. Hal ini bisa dimaklumi mengingat PC’s Limited tidak memiliki toko dan tidak perlu membayar perantara.
Semua komputer dijual langsung kepada pelanggan dengan menggunakan formulir pemesanan. “Di Dell, kami terus mengevaluasi bisnis untuk mengetahui bagaimana memperbaiki dan sering kali kami melakukan pendekatan kepada konsumen dengan cara yang sama sekali berbeda,” tukas Dell.
Interaksi langsung dengan konsumen ternyata dapat dijadikan satu langkah efektif, sehingga PC’s Limited diterima baik di masyarakat. Respons ini membuat Dell kewalahan dalam membagi waktu bisnis dan kuliah. Dia pun memutuskan berhenti kuliah dan lebih fokus menjalankan bisnis yang telah dia rintis.
|